Anda mungkin terobsesi dengan sejumlah tren nail art
yang tengah berkembang saat ini. Beragam style keren mulai dari nail
art ala Jepang, Korea dan sebagainya, tentu merupakan "godaan"
tersendiri yang sulit untuk dilewati.
Well, memang tak ada
salahnya mengikuti tren yang sedang booming saat ini, namun satu hal
pasti yang perlu Anda perhatikan, kesehatan kuku.
Apakah manicure yang selama ini Anda lakukan, berefek baik atau justru
merusak kuku Anda?
Mempercantik
tampilan kuku merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun, faktanya
beberapa perawatan kuku justru merusak kesehatan kuku tersebut.
Seringkali saat menghapus kutek atau membersihkan kuku dari nail art,
Anda menggunakan larutan aseton.
Dermatologis dari University of
Miami School of Medicine, Andrea Chen menuturkan perawatan dengan
menggunakan larutan aseton dan sejenisnya, membuat lapisan kuku menjadi
kering dan menipis. Akibatnya kuku menjadi lebih mudah rapuh, bahkan
patah.
"Kuku membutuhkan waktu hingga 4 bulan lamanya untuk
pulih dan menyembuhkan dirinya. Karena itu berhati-hatilah saat
melakukan manicure" ujar Chen.
Samantha Sweet, juru bicara brand
Shellac, mengatakan pilihlah salon yang tepat dan terpercaya untuk
memperindah kuku Anda. Pemilihan nail polish atau kutek juga tak boleh
sembarangan. Ada beberapa merek kutek yang memiliki struktur seperti
sarang lebah, saat diaplikasikan di atas kuku. Mirip seperti pori yang
dapat menyerap minyak dan melembabkan kuku.
Sweet menyebut Anda
tak perlu merendam jari-jari Anda dalam laruten aseton. Cukup dioleskan
pada kapas dan ditempelkan di atas kuku untuk melunakkan.
"Sebaiknya
jaga agar kuku tetap pendek dan gunakan minyak kuku setelah perawatan.
Pakai krim tangan dan pijat dengan lembut. Kemudian oleskan minyak
almond ke lapisan kuku dan kutikula, untuk meminimalisir kerusakan,"
ujarnya.
Jadi, jika Anda ingin melakukan manicure 2 minggu sekali, pastikan Anda melakukannya dengan hati-hati.
Sumber : http://www.perempuan.com
0 komentar:
Posting Komentar